Tulisan ini
terinspirasi oleh tukang sapu di lingkungan UNS yang selalu membersihkan
lingkungan UNS setiap pagi sampai menjelang siang, mereka melakukan hal
tersebut selain karena tugasnya tetapi juga untuk membuat lingkungan UNS
menjadi lebih indah. juga kepada pak anies baswedan yang dengan quotenya (“saya tetap membersihkan sepatu
saya walaupun saya tau akan kotor kembali, akan karena itu tugas saya”)
beliau berkata hal tersebut karena beliau cinta akan keindahan, lalu saya juga
terinspirasi oleh setiap orang-orang yang selalu ingin menjadi lebih baik dalam
hidupnya, mereka melakukan tersebut karena ingin menciptakan keindahan yang
pada akhirnya memberikan nilai tambah bagi diri mereka.
“manusia
diciptakan untuk berbuat keindahan di muka bumi”-pak SetyoBudi-
Banyak definisi
tentang manusia, mulai dari manusia itu sebagai makhluk sosial, makhluk
individu, makhluk ekonomis, makhluk omnivora, dll. Apapun definisi tentang
manusia itu bergantung kepada persepsi kita dalam memandang manusia melalui
ilmu. Jadi semua pernyataan tentang definisi manusia itu adalah benar asalkan
didasari oleh ilmu sebagai cara kita memandangnya.
Pada tulisan
kali ini saya akan membahas tentang manusia sebagai makhluk yang diciptakan
untuk berbuat keindahan dimuka bumi ini. keindahan yang dimaksud dalam tulisan
ini bukanlah keindahan yang hanya memiliki satu definisi saja, akan tetapi
keindahan disini memiliki banyak definisi yang pada intinya adalah sesuatu yang
baik.
Seperti yang
telah dicantumkan pada quote diatas
bahwa manusia adalah makhluk yang dapat menciptakan keindahan dimuka bumi,
sebagai contoh orang yang ingin menjadi lebih baik lagi setiap harinya adalah
orang yang berbuat keindahan, menyanyi adalah keindahan, berpolitik adalah
keindahan, menyeru pada kebaikan adalah keindahan, menuntut ilmu adalah
keindahan, menjaga keamanan dan ketertiban adalah keindahan, berlaku jujur adalah
keindahan, berprilaku berbangsa dan bertanah air adalah keindahan, berinovasi
adalah keindahan, membantu adalah keindahan dan masih banyak lagi contoh
keindahan yang dapat dibuat oleh manusia.
Dengan menciptakan
keindahanlah manusia memiliki nilai lebih yang pada akhirnya membuat manusia
itu dapat disebut berharga atau tidak berharga, berhargapun masih ada tinggkatannya
yaitu berharga rendah atau berharga tinggi, Jika kita ingin berharga tinggi tentu saja kita harus banyak menciptakan keindahan.
Selain
berharga rendah atau berharga tinggi, kita pun masih mempunyai pilihan untuk
menjadi hanya berharga dimata manusia ataupun dimata Tuhan, walaupun tingkat
korelasi antara berhaga dimata manusia akan membuat kita berhara dimata Tuhan
juga akan tetapi hal ini tetap patut diperhitungkan, karena mungkin saja
manusia yang sudah berharga dimata manusia belum tentu dapat berharga dimata
Tuhan karena mungkin belum memiliki keimanan. contohnya adalah Albert Einstein,
beliau adalah seorang yang berharga dimata manusia dengan banyak penemuan dan
rumus-rumus yang membuat maju peradaban manusia, contohnya yang paling
fenomenal adalah rumus e=MC2 sebuah rumus yang merubah hidup
manusia. Sebuah rumus yang pada akhirnya menciptakan “little boy” sebuah bom
atom yang meluluhlantakan Jepang pada perang dunia kedua. Namun bukan karena
bomnya itu yang membuat Albert Einstein belum tentu berharga dimata Tuhan,
namun karena ia adalah seorang yang tidak beragama. Walaupun beliau pernah
berkata:
”agama tanpa sains adalah timpang, sains tanpa agama adalah buta”-albert
einstein-
Perintah agama
Dalam surat ar-Rum ayat 41, Allah
SWT berfirman:
"Telah nyata kerusakan di darat dan di laut dari sebab perbuatan
tangan manusia, supaya mereka deritakan setengah dari apa yang mereka kerjakan,
mudah-mudahan mereka kembali."-Q.S Ar-Rum:41-
Dalam surat diatas secara eksplisit sesungguhnya Allah SWT telah
menyuruh manusia untuk menciptakan keindahan dimuka bumi dengan menampakkan
contoh kerusakan yang telah manusia lakukan dimuka bumi. Setiap detik manusia
lahir dimuka bumi adalah untuk memperbaiki kerusakan tersebut dengan
menciptakan keindahan. Allah memberikan contoh kerusakan nyata yang manusia
lakukan di darat dan dilaut karena Allah ingin menyuruh kepada manusia untuk
menghentikkan kerusakan tersebut dengan berbuat keindahan.
Dalam hadist juga
menyebutkan bahwa Allah itu mencintai keindahan, yaitu:
"Sesungguhnya Allah adalah dzat yang maha indah dan mencintai
keindahan". (HR. Thabrani dan Al Hakim)
Dengan hadist tersebut jelaslah
bahwa Allah sesungguhnya secara tidak langsung menyuruh kepada manusia untuk
selalu berbuat keindahan. Dengan berbuat keindahan maka Allah akan mencintai
orang tersebut karena sesungguhnya Allah mencintai keindahan.
Walaupun ditulisan ini hanya
dibahas tentang perintah dari agama islam tetapi tidak menutup kemungkinan
didalam ajaran agama-agama lain juga menyeru kepada umatnya untuk selalu
berbuat keindahan dimuka bumi.
Orang-orang yang
merusak keindahan
Dizaman sekarang sudah banyak
orang yang telah merusak keindahan dimuka bumi. Kita selama ini telah dihadapkan
kepada persoalan pelik dinegeri ini. adanya koruptor yang mengkorupsi uang
rakyat sehingga membuat kesejahteraan rakyat menurun. Lalu ada illegal logging
yang membuat bencana alam seperti banjir dan tanah longsong sehingga
menimbulkan korban nyawa yang tak bersalah. Selain itu kita pun masih
dihadapkan kepada persoalan “gencet-gencetan” elite politik menjelang pemilu
yang mungkin saja dengan hal tersebut membuat mereka lupa terhadap tugas dan
kewajibannya untuk melindungi dan mensejahterakan rakyat. Belum lagi jika
melihat keadaan dari rakyat Indonesia yang masih bermental malas, tidak peduli,
tidak ingin bekerja keras sehingga lengkaplah kerusakan yang dibuat bangsa
Indonesia mulai dari pemimpinnnya sampai rakyatnya.
Selain masalah pelik diatas, masih
ada lagi masalah yang lebih pelik dalam kehidupan bangsa ini, yaitu rakyat
menyalahkan pemimpinnya, pemimpin juga menyalahkan rakyatnya. Rakyat menyalahkan
pemimpinnya atas keadaan yang ada pada dirinya, jika dia miskin maka dia
menyalahkan korupsi, jika dia dipenjara maka dia menyalahkan hukum, jika dia tidak
berilmu maka dia menyalahkan kebijakan yang membuatnya tidak bisa mendapatkan
ilmu, padahal mereka hanya perlu untuk berusaha lebih karena telah banyak
contoh orang-orang yang hidup di negeri ini dengan usaha lebih dapat memperoleh
sukses yang merubah kehidupan mereka.
Lalu pemerintah juga menyalahkan
rakyatnya. Rakyat tidak patuh terhadap kebijakan yang mereka buat dan Rakyat tidak
mau turut serta dalam pembangunan, padahal usaha pemerintah untuk
mensosialisasikannya saja masih kurang. Dan masih banyak lagi bentuk
salah-menyalahkan antara pemerintah dan rakyatnya dinegeri ini. dan semua itu
merupakan bentuk merusak keindahan. Padahal jika antara masyarakat dan
pemerintah mau bersatu, bersinergi untuk membangun bangsa ini maka hal tersebut
merupakan upaya menciptakan keindahan.
Lalu bagaimana kita mau dianggap
berharga dan diberi pertolongan oleh Tuhan jika kita masih berbuat kerusakan di
tanah Indonesia ini. dengan keadaan yang seperti ini sangat sulit untuk merubah
keadaan bangsa ini menjadi lebih baik, karena perubahan yang lebih baik
sesungguhnya harus dimulai dari orang-orang yang terlibat dalam perubahan
tersebut seperti yang telah difirmankan dalam Al-Quran surat Ar-Raad ayat 11: “sesungguhnya
Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang
merubah keadaan yang ada pada dirinya.”
Dan pada akhirnya, penulis hanya
bisa berusaha, mengajak serta berdoa supaya semakin banyak manusia terutama di
bangsa ini yang ingin berbuat keindahan untuk bangsa ini sehingga bangsa ini
berharga dimata manusia maupun dimata Tuhan. Dengan berharganya bangsa ini
dimata manusia dan terutama dimata Tuhan maka diharapkan bangsa ini dapat
menjadi bangsa yang besar, maju, dan diperhitungkan dalam pergaulan global. Selain
itu bangsa ini dapat hidup sejahtera dan makmur dengan usaha mereka sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar