Minggu, 22 Desember 2013

DARAH JUANG "Refleksi Akhir Tahun 2013 Menuju 2014

Indonesiaku

Disini negeri kami
Tempat padi terhampar
Samudranya kaya raya
Tanah kami subur tuan....

Bait pertama lagu darah juang diatas mengisahkan tentang betapa makmur dan kayanya negeri ini, negeri yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah ruah, negeri yang terdapat ratusan juta sumber daya manusianya, negeri yang mempunyai keanekaragaman mulai dari penduduk, ras, suku, agama, budaya, serta bahasa.

Negeri ini mempunyai luas wilayah yang mana jika dibentangkan maka akan seluas benua Eropa, negeri yang dianugerahi laut beserta potensi kekayaan lautnya (6,5 juta Ton Ikan), minyak bumi dan gas yang melimpah ruah ( cadangan minyak sebanyak 97 milliar barel). Masih belum cukup sampai disitu, Indonesia juga dianugerahi Tuhan dengan kekayaan alam berupa tambang seperti timah, tembaga, nikel, perunggu, besi, batu bara dan juga emas. Bahkan di timur sana tepatnya di Irian Jaya (Papua) terdapat gunung emas yang sekarang menjadi salah satu tambang terbesar di dunia.

Mungkin Tuhan masih belum cukup memberikan banyak potensi untuk negeri ini. Negeri yang terletak diantara dua benua dan dua samudra inipun masih juga dilengkapi oleh hutan yang luas, pegunungan, pantai, selat, danau, dan seluruh pemandangan yang akan memukau siapapun yang berkunjung di negeri ini. Jika bisa dibilang, negeri ini merupakan Surga yang diturunkan kedunia. Hutannya pun dapat menghidupkan seluruh manusia dimuka bumi ini, bayangkan jika tidak ada hutan di Indonesia, akan seperti apa kehidupan didunia ini.

Terlepas dari potensi kekayaan alam yang berlimpuah ruah itupun,Indonesia masih diberikan Sumber Daya Manusia yang sangat banyak untuk mengolah potensi kekayaan alam tersebut. Sekitar 200 juta lebih manusia hidup di Negeri yang kaya ini, dengan jumlah tersebut Indonesia masuk peringkat 4 sebagai negara yang banyak penduduknya.

Dengan melihat SDA dan SDM yang sangat banyak tersebut, dapat dilihat negara ini adalah negara yang maju dan mempunyai peradaban serta tekhnologi yang tinggi, bahkan berpotensi menjadi nomor satu didunia.

Oh...Indonesiaku kini

Dinegeri permai ini
Berjuta rakyat bersimbah luka
Anak buruh tak sekolah
Pemuda desa tak kerja.....

Diatas merupakan bait kedua dari lagu “darah juang” yang sering dinyanyikan oleh para mahasiswa. Lirik dari lagu tersebut mengisahkan tentang penderitaan bangsa Indonesia dengan seluruh potensi kekayaan alam dan sumber daya manusianya masih belum bisa sejahtera.

Menilik dari perjalanan Indonesia di 2013 ini, pembangunan Indonesia lebih mengandalkan utang daripada sumber kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia. Hingga September 2013, utang pemerintah Indonesia menembus angka Rp. 2.273,76 Triliun. Jumlah ini meningkat Rp.95,81 Triliun dibandingkan dengan diakhir tahun 2012 lalu. Secara rasio terhadap PDB total di 2012, utang pemerintah Indonesia berada di level 27,5 persen hingga september 2013. Untuk melunasi hutang-hutang tersebut maka masing-masing warga negara Indonesia wajib membayar 7 juta rupiah.

Kemanakah potensi sumber daya alam di Indonesia yang cukup membayar bahkan memakmurkan bangsa Indonesia ini? Ternyata di sektor migas dan batu bara bangsa asing telah menguasai 70-75 persen, di sektor perbankan 50 persen, telekomunikasi 70 persen, dan yang parahnya lagi sekitar 80-85 persen pertambangan hasil emas dan tembaga dikuasai pihak asing. Jika kita akumulasikan maka 70-75persen aset negara ini dikuasai oleh pihak asing.

Masih belum cukup sampai di penguasaan aset negara oleh asing. Di negeri ini masih ada masalah yang sangat pelik, yaitu kemiskinan. Di Ibu kota, jumlah penduduk miskin pada bulan september 2012 sebesar 366.770 orang atau sekitar 3,70 persen. Angka tersebut naik dari 355.200 persen pada september 2011. Angka kemiskinan ini berkorelasi positif dengan jumlah pengangguran. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka di Indonesia sebesar 6,25 persen atau sebanyak 7,39 juta orang.

Masih teringat pula kenaikan harga BBM, premium dari Rp.4.500 menjadi Rp. 6.500, sedangkan Solar dari Rp.4.500 menjadi Rp.5.500 mulai sabtu (22/6/2013). Pemerintah beralasan, meningkatnya harga minyak dunia dan membengkaknya konsumsi BBM menjadi faktor utama naiknya harga BBM di negeri ini. Padahal negeri ini merupakan salah satu penghasil Minyak mentah terbesar di dunia.

Membahas tentang PT. Freeport yang dikuasai oleh Asing seperti tidak akan ada habisnya. Namun jika kita beralih kesektor migas,pada tahun 2013 ini Indonesia mempunyai kesempatan untuk menguasai kembali blok Mahakam yang kontraknya akan habis. Namun yang terjadi adalah penandatangan kembali perjanjian investasi dengan pihak asing, sehingga potensi keuntungan 100Triliun /tahun lenyap begitu saja.

Mungkin sumber daya alam kita dan lain-lain dikuasai asing, akan tetapi nyatanya sumber daya manusia di Indonesia pun tidak terlepas dari konflik dan masalah yang tidak kunjung henti. Di tahun 2013 ini konflik antar anggota masyarakat berlangsung hampir tiap saat dan tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari barat sampai timur. Tawuran yang biasanya dilakukan oleh para pelajar menjalar kepada para mahasiswa. Budaya kekerasan seperti pembunuhan dan mutilasi pun masih tidak lepas dari permasalahan di Indonesia.

Diangka pendidikan pun memasuki tahap yang cukup memprihatinkan. Walaupun kita patut berbangga bahwa pendidikan sampai jenjang SMA sudah mulai gratis akan tetapi menurut survey yang dilakukan oleh badan internasional mengatakan bahwa minat baca tulis pelajar Indonesia masih sangat rendah.

Selain itu tercatat terjadi degradasi moral yang luar biasa memprihatinkan dikalangan remaja. Seks bebas dan video porno sudah menjadi hal yang biasa di media massa. Video mesum tak hanya dibuat oleh artis-artis yang menjadi panutan,  bahkan remaja di tingkatan SMP pun membuat video mesum yang mereka lakukan dan rekam sendiri. Bahkan ada pelajar SMP di Surabaya yang menjadi mucikari untuk kawan-kawannya sendiri. Tak heran jika sekarang anak seusia SD pun sudah ada yang melahirkan.

Melihat tingginya angka freesex maka takkan lepas dari tingginya HIV/AIDS dinegeri ini. Untuk mengatasi permasalahan HIV/AIDS dinegeri ini, pemerintah melalui komisi penanggulangan AIDS Nasional bersama DKT Indonesia dan Kementrian Kesehatan menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) pada 1 Desember sampai 7 Desember dengan membagikan kondom gratis. Hal ini tentu saja ditentang banyak pihak karena disinyalisir secara tidak langsung membebaskan freesex dikalangan remaja.

Selain kasus diatas Indonesia pun harus menghadapi kasus penyadapan oleh negara tentangga dan sekutu-sekutunya, yaitu Australia dan Amerika. Hal ini akan menimbulkan hubungan kedua negara terancam rentan.
 Masih banyak lagi permasalahan di negeri di tahun 2013 ini yang jika dibahas satu persatu maka tidak akan pernah ada habisnya.

Indonesia vs Koruptor...

Mereka dirampas hakknya
Tergusur dan lapar....

Mendengar kata Indonesia maka akan terbesit pikiran menunjuk kata korupsi dan koruptornya. Mengapa bisa begitu?

Jumlah tindak pidana korupsi dinegeri ini dari ORLA, ORBA, dan Reformasi tidak pernah berkurang, hanya saja jumlah dan bentuknya saja yang berubah. Akan tetapi kita patut berbangga dengan hadirnya KPK ditengah-tengah masyarakat yang melawan korupsi. Dengan adanya korupsi terkuak banyak kasus korupsi baik yang dilakukan elite politik, birokrat, penyelenggara negara, pegawai negeri bahkan hakim. bahkan negara ini tercatat di peringkat 65 dari 177 negara terkorup di dunia (Transparency International 2013)

Dikalangan elite politik terdapat nama seperti Andi Mallarangeng, M Nazaruddin, Angelina Sondakh,  serta Presiden PKS Luthfi Hasan dengan korupsi dagang sapinya. Lalu dikalangan birokratpun terdapat petinggi POLRI, yaitu IRJEN Djoko Susilo dengan korupsi simulator SIM, diapun  berhak menerima ganjaran berupa 18 tahun penjara, denda 1 Triliun, pencabutan Hak politiknya, disita asetnya serta dimiskinkan.

Bidang SKK MIGAS pun tidak lepas dari adanya korupsi, hal ini terbukti dengan tertangkapnya Rudi Rubiandini yang menerima suap dirumahnya. Uang suap tersebut diperuntukkan untuk memenangi tender MIGAS.
Nama penyelenggara negara yang merupakan Gubernur Banten, yaitu Atut Choisiyah juga tertangkap melakukan korupsi pilkada dan pengadaan alat kesehatan, bahkan dikasus pilkada, kasus Atut ini menyeret nama petinggi Mahkamah Kontitusi (MK) yang merupakan lembaga hukum tertinggi dinegeri ini, yaitu Akil Mochtar.
Dengan banyaknya jumlah korupsi yang terkuak di negeri ini oleh KPK maka kita boleh bersedih sekaligus bersenang hati karena inilah merupakan titik terang pemberantasan korupsi dinegeri ini.

Melihat Indonesia di tahun 2014

Bunda relakan darah juang kami
Padamu kami mengabdi
Padamu kami berjanji....

Ditengah-tengah permasalahan yang melilit dan menghinggapi bangsa ini, masih ada banyak titik-titik cahaya untuk menyelesaikan permasalahan yang pelik ini. Masih ada kesempatan untuk merubah Indonesia menjadi lebih baik, Masih ada kesempatan agar bangsa ini menjadi sejahtera, makmur, adil, dan beradab. Masih ada kesempatan untuk mewujudkan pembukaan UUD 1945 alenia IV.

Memasuki tahun 2014 mendatang  yang merupakan tahun dimana rakyat berpesta, pesta demorasi rakyat,tahun politik atau apapun sebutannya untuk menyambut pemilu 9 april 2014 maka bangsa ini bisa melihat momentum ini sebagai titik tolak perbaikan bangsa. Dengan memilih pemimpin yang dapat membawa bangsa ini maju,sejahtera dan makmur, maka insyaAllah permasalahan dinegeri ini akan berkurang, lebih beruntung lagi jika hilang sekalian.

Melihat buku dari Prie GS, Waras di Zaman Edan, mengatakan untuk terlepas dari lingkaran setan, maka harus dicari yang mana ujung yang mana pangkal. Akan tetapi tidak ada pangkal dan ujung dalam sebuah lingkaran. Namun kita masih bisa mencari pangkal dan ujung sebuah lingkaran setan, yaitu dengan MEMOTONG LINGKARAN TERSEBUT.Sehingga akan terlihat yang mana pangkal dan yang mana ujung.

Terinspirasi dari kata-kata Prie GS, bahwa yang harus bangsa ini lakukan adalah bukan hanya sibuk mencari yang mana ujung dan yang mana pangkal sebuah permasalahan. Akan tetapi lebih kepada melakukan sesuatu untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga akan lebih mudah untuk menemukan akar dan ujung dari sebuah masalah.

Dinegeri ini yang menjadi permasalahan untuk mengatasi sebuah permasalahan adalah tidak ada dukungan dan saling bahu membahu antara lembaga-lembaga yang berkepentingan mengatasi permasalah tersebut. Kebanyakan lembaga-lembaga tersebut masih berjalan dengan sendiri-sendiri. Andaikan bangsa ini dapat bersatu untuk mengatasi permasalahan dinegeri ini......

Sumber:
Seminar “refleksi akhir tahun 2013” oleh GEMA Pembebasan.
Prie GS.2013.Waras di Zaman Edan. Jogjakarta: Bentang Pustaka.
Kompas, 20 Desember 2013
Kompas, 21 Desember 2013

Tulisan ini ditulis oleh:
Rezky Akbar Trinovan (mahasiswa Psikologi UNS 2013)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar