Jumat, 24 Januari 2014

Mozaik Kepemimpinan Jokowi dari sudut pandang rakyat

tulisan ini bukan bertujuan untuk mempromosikan buku ini karena sayapun tidak mendapat royalti dari buku ini :p. melainkan bertujuan untuk share ilmu, berdiskusi, dan semoga dapat mencerahkan kita. tulisan ini sebagian bersifat report dan sebagian bersifat opini serta sebagian lagi bersifat fakta. jika ada salah dalam hal penulisan ataupun tag-an mohon dimaklumi dan dimaafkan serta diberikan kritik dan saran. 


Pusat studi demokrasi dan ketahanan nasional LPPM mengadakan sebuah acara bedah buku karya Imelda Yuniati. Acara ini dilaksanakan di auditorium UNS sekaligus dalam rangka memperingati Dies Natalis UNS ke-38. Acara bedah buku yang turut dihadiri oleh wakil walikota Solo dan pembantu Rektor 4 UNS ini akan mengupas buku yang berjudul “mozaik kepemimpinan Jokowi dari sudut pandang rakyat” yang menghadirkan para pembahas seperti Sunny Ummul Firdaus, SH. MH , Dr. Khundaru Sadhono, M.Hum, Drs.Mulyanto Utomo dan Fraksi partai Demokrat yang membawahi DPRD 4 surakarta sekaligus sebagai moderator adalah Dr.Andre Rahman. Acara ini diselenggarakan tanggal 23 januari 2014 dengan ketua pelaksana adalah bapak Muh Hendri yang sekaligus sebagai ketua Pusat Studi Demokrasi dan Ketahanan Nasional LPPM.

Pembahasan

Dalam bedah buku tentang kepemimpinan Jokowi ini sudah tentu pasti banyak membahas tentang kelebihan Pak Jokowi selama beliau memimpin Solo 7 tahun. Dalam kepemimpinan beliau yang selama 7 tahun inilah yang menginspirasi Imelda Yuniati menuliskan buku tentang beliau. Didalam buku tersebut lebih menceritakan secara jujur sudut pandang ibu Imelda sebagai rakyat yang dipimpin oleh Jokowi karena rumah beliau juga dekat dengan rumah dinas Jokowi.

Komentar dari para pembahas tentang buku ini dapat dikatakan cukup berimbang antara pro dan kontranya. Komentar dari redaktor Senior Solopos bapak Drs.Mulyanto misalnya, beliau menyatakan buku ini “menarik” akan tetapi banyak tulisan dalam buku ini yang tidak sesuai dengan konteks ketatabahasan Indonesia. Beliau juga sedikit menilai Jokowi menurut sudut pandangnya. Pada masa pemerintahannya, Pak Jokowi tidak pernah secara verbal menegur kritik pedas dari Solopos kepadanya. Hal inilah yang menurut bapak Mulyanto membuat Jokowi terkenal dan akrab dikalangan media walaupun disisi lain Jokowi juga turut dibantu oleh staf Ahlinya. Diakhir komentarnya, beliau menyatakan kritik untuk Jokowi itu sangat perlu, karena beliau tidak ingin Jokowi dianggap sebagai “setengah dewa” yang bisa saja akan menjatuhkan nama Jokowi jika kedepannya dicalonkan sebagai RI 1. oleh karena itu redaktor senior koran Solopos ini menyatakan kritik kepada Jokowi itu perlu, bukan untuk menjatuhkan beliau akan tetapi sebagai bekal beliau untuk memperbaiki kekurangannya jika ingin maju sebagai calon Presiden Indonesia mendatang.

Dipihak kontra ada Ibu Rini sebagai Fraksi Demokrat yang mengatakan bahwa Jokowi juga walikota yang bukan tanpa cela. Masih banyak kebijakan-kebijakan Jokowi yang turut mengundang kritik dari DPRD bidang 4 Surakarta tersebut misalnya, kerjasama antara Pemkot Surakarta dengan UN Habitats dalam proyek griya layak huni yang dananya mencapai 9 milliar. Menurut Ibu Rini, daya serap dana terhadap kaum marjinal masih dibilang kecil dibandingkan kepada pihak kontraktor. Selain itu pembangunan hotel dan apartemen disolo yang menyisakan banyak masalah seperti sumbangsih dari pihak manajemen hotel dan apartemen terhadap lahan hijau dan makam yang tidak disediakan oleh mereka.

Bapak Sadhono lebih memilih untuk mengomentari buku yang ditulis oleh Ibu Imelda. Beliau mengatakan bahwa buku ini merupakan genre Faksi (Fakta Fiksi) atau bisa diartikan sebagai Fakta yang diceritakan. Dari segi bentuk dan cover buku seperti buku teks atau buku perkuliahan, selain itu banyak bab dalam buku ini yang antiklimaks dalam penceritaannya dikarenakan ketimpangan jumlah halaman dan isi dari masing-masing bab yang berbeda-beda. Selain itu buku ini juga hanya mendepankan pembelaan penuh terhadap Jokowi, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya dukungan terhadap beliau bahwa apa yang dilakukan beliau bukan hanya pencitraan semata.

Diakhir acara, walikota Surakarta melalui bapak Purnomo selaku walikota Surakarta berpesan kepada masyarakat Surakarta agar pada tanggal 9 April 2014 nanti atau tepatnya pada momen Pemilu Legislatif dan Presiden, masyarakat kota solo menggunakan hak suaranya untuk memilih dan jangan sampai ada yang golput. Selain diberikan ilmu melalui bedah buku ini, penonton juga disuguhkan dengan ketoprak Ngampung Balekambang.

Kesimpulan

Kesimpulan yang akan saya utarakan disini bukan dilihat dari sisi bagus atau buruknya buku dalam mengupas seluk beluk tentang Jokowi. Akan tetapi saya akan lebih mengambil kesimpulan dari komentar-komentar para pembahas di acara bedah buku ini.

Selama 7 tahun masa kepemimpinan pak Jokowi dikota Surakarta ini, beliau bisa dibilang cukup sukses dalam memimpin kota ini menjadi kota yang rapih, tertata dan memanusiakan manusia. Selain itu beliau juga cukup sukses menjalin relasi dengan media, rakyat kecil, pengusaha, pedagang, dll. Dalam 7 tahun kepemimpinannya jugalah yang mengantarkan beliau dapat menduduki posisi saat ini sebagai gubernur DKI Jakarta. Elektabilitasnya menjelang Pemilu 2014 pun bisa dikatakan sebagai “Fenomena” karena angkanya cukup tinggi.

Walaupun digadang-gadangkan sebagai calon Presiden RI dimasa mendatang, sudah barang tentu Jokowi bukanlah manusia setengah dewa yang tanpa kekurangan. Masih banyak juga kritik yang dialamatkan kepada beliau mengenai kepemimpinannya selama di Surakarta terutama saat beliau mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Banyak rakyat Surakarta yang mendukung namun banyak juga yang mengkritik beliau, mungkin ini juga karena tingginya kepercayaan masyarakat terhadap beliau jika dilihat dari hasil Pemilu Surakarta yang mencapai suara mutlak 90% mendukung Jokowi sebagai walikota Surakarta.

Mungkin Jokowi cukup sukses meninggalkan jejak-jejak kepemimpinan di kota ini, namun jika Jokowi ingin dijagokan sebagai calon Presiden dimasa mendatang beliau butuh kritik yang bukan dengan tujuan menjatuhkan akan tetapi kritik yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada diri beliau agar kelak dapat menjadi calon pemimpin yang ideal dan didambakan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dan inilah tantangan bagi rakyat Indonesia terutama mahasiswa dalam memberikan kritik yang membangun kepada para calon pemimpin negeri ini. selain itu tipe kepemimpinan Jokowi yang pro rakyat juga patut ditiru para mahasiswa yang pada akhirnya akan menjadi calon pemimpin dimasa mendatang.

“Kritik bukan selalu ditunjukkan untuk menjatuhkan, akan tetapi kritik lebih banyak ditunjukkan untuk memperbaiki diri kita dan memenuhi keinginan orang-orang yang mengkritik kita.” Wakil walikota Surakarta.

Minggu, 19 Januari 2014

Urusan Tunda Menunda



Tulisan ini terinspirasi dari website siakad yang pada salah satu kolom isian nilai berisi tulisan TUNDA. Lalu juga terinspirasi oleh beberapa pengalaman baik penulis maupun teman-teman penulis yang selalu berurusan dengan tunda-menunda. Ketika urusan tunda menunda ini menjadi sebuah kebiasaan maka hidup kita bisa menjadi tak terarah.

Sebuah penyakit bernama tunda


“tunggu ya, udah dijalan nih 10 menit lagi sampe sana” ucap seorang teman yang masih baru bangun tidur dengan wajah lesu dan kantung mata yg tebal akibat begadang semalam suntuk.

Sebetulnya sebuah hal simpel dalam urusan tunda menunda terutama bagi masyarakat Indonesia ini. disekitar kita sering dijumpai bahkan kita sendiri mungkin pernah melakukan hal seperti ini.

Bukan keterbatasan waktu yang menjadi masalah dan bukan juga keterbatasan fisik yang menjadi akar utama masalah dalam urusan tunda menunda ini. padahal raga dan waktu yang cukup sudah siap menunjang kita dalam beraktifitas sehari-hari sehingga tidak mungkin kita bisa menunda sesuatu. akan tetapi kemalasan mungkin yang menjadi penyebab utama.

Apapun yang bisa kita tunda pasti akan kita tunda, entah itu tugas, mandi, janji, makan, bahkan beribadahpun masih saja bisa kita tunda. Dan penyakit bernama tunda ini tidak hanya menyerang orang-orang dewasa, akan tetapi remaja sampai anak kecilpun sudah terbiasa untuk menunda-nunda sesuatu.

Dan hasilnya jelas bisa kita lihat, produktivitas berkurang, hasil yang didapatpun berkurang. Kalaupun produktivitas dan hasilnya tetap ataupun lebih baik belum tentu menjamin menunda itu lebih baik, walaupun terkadang aktivitas menunda ini ada pula yang baik.

Untuk membuat alasan menunda-nunda barang tentu sangat mudah, dapat kita jumpai dalam organisasi, perkuliahan, pekerjaan, pertemanan, dan apapun itu jenisnya menunda ini sudah bukan hal langka. Bahkan untuk mengerjakan sesuatu yang harus diselesaikan secepatnya pun dapat ditunda oleh hal-hal sepele seperti nge-game misalnya.

menunda sesuatu sudah barang tentu akan membuat siapa saja kesal, pasti kita pernah mengalami kesal karena ada teman kita yang menunda menyelesaikan tugas kelompoknya, atau kita kesal karena pesawat yang kita tumpangi di delayed keberangkatannya, atau mungkin pak polisi yang menunda untuk mengurai kemacetan sehingga kemacetan menjadi bertambah parah, atau seperti yang dikemukakan pada inspirasi saya menuliskan tentang urusan tunda menunda ini karena nilai di siakad yang seharusnya sudah keluar tetapi harus ditunda

Menunda = menjadikan rencana hanya menjadi wacana

Penulis sering kali berhadapan dengan masalah yang satu ini, entah itu dilakukan sendiri oleh penulis maupun dari teman-teman penulis. Entah berapa banyak ide-ide kreatif yang terbesit didalam otak penulis hilang ataupun hanya menjadi wacana karena menunda untuk melakukannya. Entah berapa banyak pula kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang penulis hilangkan karena menunda ini.

Contoh mudahnya ialah saat ada kesempatan seminar gratis dengan syarat mendaftar lewat sms, akan tetapi karena kemalasan jemari ini untuk mengetikkan sms singkat yang hanya berisi nama_prodi_no hp kirim ke 0812******* penulis sudah kehilangan ilmu. Atau karena kemalasan melihat jarak yang jauh akhirnya penulis menunda untuk pergi berlibur keluar kota sehingga hilanglah kebahagiaan yang mungkin akan didapatkan jika pergi berlibur, atau juga menunda mengerjakan sesuatu tugas dari dosen  yang sebetulnya 30 menit dapat selesai akan tetapi masih saja ditunda, sehingga nilai di Siakad pun menjadi B atau mungkin C. Tugas dari organisasi yang ditunda sehingga hilangnya kepercayaan dari organisasi tersebut. Pada akhirnya semua itu berakhir pada penyesalan.

Begitu banyak kesempatan untuk berbuat baik atau mendapatkan kebaikan hilang begitu saja saat kita menunda sesuatu. dan mungkin parahnya kita menjadi kebal atas penyesalan ketika kita menunda-nunda. Karena menjadi kebal hilanglah rasa peduli kita sehingga menjadi tidak peduli. Karena tidak peduli maka kita menjadi seorang yang apatis. Karena apatis pulalah kita hanya memikirkan diri sendiri, memikirkan diri sendiri masih lebih baik, bisa saja bahkan kita tidak memikirkan diri sendiri maupun orang lain sehingga kita putus asa terhadap diri kita. Pada akhirnya buah  yang pahitlah yang akan kita makan saat nanti kita memetiknya.

Saya pernah berandai-andai, andaikan pada tanggal 17 agustus 1945, Soekarno menunda memproklamasikan kemerdekaan, apa yang akan terjadi dengan Indonesia saat ini. mungkin saja di tanggal 18 Agustus beliau sudah dibunuh oleh penjajah sehingga Indonesia tidak jadi merdeka dan berubahlah keseluruhan sejarah bangsa ini.

 saya juga pernah berandai kepada diri saya sendiri, andaikan saya waktu itu menunda mendaftar SBMPTN dan lebih mementingkan test AKMIL, lalu saya gagal test AKMIL dan tidak bisa mendaftar SBMPTN lagi. Lalu yang akan terjadi pada diri saya mungkin saja akan menganggur untuk satu tahun kedepan dan mungkin karena sudah menganggur 2 tahun saya menjadi pesimis dikala usia semakin tua saya tidak tahu ingin jadi apa. Lalu yang akan terjadi selanjutnya mungkin saja saya hanya akan menjadi anak yang menyusahkan kedua orang tua saya, masa depan saya tidak jelas, dan yang paling mungkin terjadi setelah itu adalah saya menjadi pengangguran sedangkan teman-teman saya yang lain sudah menjadi pilot, menjadi tentara, menjadi pengusaha, menjadi sarjana dengan IPK cumlaude. Sedangkan saya hanya menyesali kehidupan saya dan mengutuk diri saya serta mungkin orang lain juga. Dan semua kemungkinan hidup saya tersebut berawal dari menunda sesuatu.

dan dari semua pengalaman absurd yang saya lalui diatas tentang urusan tunda menunda, menjadikan diri saya lebih bersyukur dan sudah tentu membuat saya lebih berhati-hati jika ingin menunda sesuatu.


“kehidupan yang kamu jalani sekarang adalah kehidupan yang telah kamu pilih pada masa lalu dengan tindakan yang kamu lakukan dahulu.”-Rezky-


Rabu, 15 Januari 2014

THE POWER OF GAMELAN

Malam ini 12 januari 2014 saya membaca artikel tentang film The Hobbit: The Desolation of Smaug arahan Peter Jackson, disana menceritakan tentang keterlibatan alat musik tradisional yang berasal dari Indonesia tepatnya di tanah Jawa yaitu Gamelan. Ternyata suara dari alat musik Gamelan ini dimasukkan untuk mengisi musik di film yang mulai rilis bulan desember 2013 itu.
Film The Hobbit ini merupakan Trilogy ke dua dari novel yang ditulis dengan judul yang sama. Kisah di film ini menceritakan tentang perjalanan seorang Hobbit yang bernama Bilbo merantau bersama rombongan kurcaci dan penyihir yang bernama Gandalf untuk pergi ke gunung sunyi tempat dimana kerajaan para kurcaci tersebut yang sekarang dikuasai oleh naga bernama Smaug. Digunung tersebut dipenuhi oleh jutaan keping emas yang menandakan besar dan kayanya kekuasaan dari kerajaan the dwarf. Untuk merebut dan mengembalikan kekuasaan dari para kurcaci ini, maka perjalanan di dunia yang dinamai Middle-Earth ini menuju gunung sunyi ini dipimpin langsung oleh Thorin sang putra raja.
Bilbo yang terlibat dalam perjalanan tersebut diperuntukkan untuk mencuri arkenstone dari tangan naga. Dalam perjalanannya mereka dihadang makhluk-makhluk seperti goblin, Orc, elves, laba-laba, dll yang membuat ceritanya menjadi menegangkan untuk disaksikan. Film yang merupakan kisah sebelum film Lord of the Rings ini juga memecahkan rekor box office dengan meraup $ 84,8 juta di amerika pada pekan pertama perilisannya.
Terlepas dari betapa menegangkan dan menariknya film ini, ternyata film ini secara tidak langsung membanggakan sekaligus mengenalkan Indonesia di mata dunia dengan kehadiran alat musik Gamelan didalamnya. Hal ini terjadi ketika produser film the Hobbit menghubungi New Zealand Symphony Orchestra untuk memasukkan musik baru didalam film tersebut, dan pihaknya memberikan nama Budi dengan Budi Surasa Putra yang merupakan anggota kelompok musik gamelan di negara selandia baru yang bernama Music Director Padhang Moncar. Karena tertarik dengan keunikan suara gamelan akhirnya sang produser memasukkan musik gamelan kedalam film tersebut. Budi yang juga merupakan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini mengaku bangga, karena gamelan diminta secara langsung untuk mengisi iringan musik di film ini.
Membangkitkan Optimisme
Fenomena diatas pada dasarnya menunjukkan kemampuan budaya dan seni Indonesia untuk bersaing dan terkenal di tingkat Internasional. Hal ini tentu saja sangat membanggakan, akan tetapi bisakah kita selaku warga negara Indonesia ikut mengenalkan seni dan budaya Indonesia kepada dunia, minimal menjaga dan melestarikannya. Apakah kita harus menunggu sampai kebudayaan asli di Indonesia ini terkikis atau diklaim oleh negara lain baru kita berusaha melestarikannya?
Usaha yang dilakukan Budi yang sejak tahun 1996 menetap di Selandia Baru ini termasuk usaha yang harus diacungkan jempol serta diapresiasikan oleh pemerintah Indonesia, selain berusaha melestarikan seni dan budaya di Indonesia, hal ini turut mengenalkan Indonesia di mata dunia sebagai negeri yang bukan hanya dikenal sebagai Bali.
Selain budi, usaha pelestarian terhadap seni dan budaya Indonesia ini juga dilakukan oleh Saung Udjo yang berada di daerah Bandung. Penulis mempunyai kesempatan pertama untuk mengunjungi Saung Udjo saat kunjungan dari kegiatan Study visit yang diadakan oleh Prodi. Saung ini melestarikan alat musik tradisional angklung yang merupakan alat musik asli dari jawa barat. Alat musik yang terbuat dari bambu ini sangat menarik peminat banyak pengunjung yang mengunjungi Saung Udjo, tidak hanya dari dalam negeri, turis mancanegarapun turut terkagum-kagum dengan alat musik tradisional yang satu ini. Nada-nada indah yang keluar dari Angklung ini seakan membangkitkan semangat rasa cinta tanah air penulis untuk lebih mencintai budaya dan seni yang ada di Indonesia.
Kedua upaya yang dilakukan oleh seniman diatas menunjukkan bangsa kita dapat bersaing baik ditingkat regional maupun ditingkat dunia. Jika hal ini juga dilakukan dalam bidang-bidang lain dan diawasi perkembangannya serta dijadikan sempurna baik secara sistem dan bentuknya, maka Asean Economic Community 2015 bukanlah masalah yang sulit. Keinginan untuk menjadi bangsa yang besar ditahun 2045 pun bukanlah sesuatu hal yang mustahil bahkan bisa lebih cepat dari perkiraan tersebut.
Bahan Intropeksi
Dosen Antropology Budaya di semester satu prodi Psikologi, pernah mengatakan bahwa Gamelan, Gambang kromong, dan alat-alat musik lain di Indonesia mempunyai nilai yang sangat tinggi. Selain nilai budaya dan seni, diyakini oleh beliau alat-alat musik ini mempunyai nilai non-material yang tinggi juga. Hal ini dapat dilihat di suatu penjara didaerah amerika pernah melakukan percobaan untuk menguji kehebatan alat musik gamelan.  Para narapidana secara tidak langsung diperdengarkan dengan bunyi-bunyian dari suara alat musik gamelan setiap hari. Dalam beberapa bulan percobaan terjadi perubahan terhadap sikap para narapidana dari yang dulunya terkenal beringas dan kejam menjadi lebih tenang dari pembawaannya.
Disaat kita berlomba-lomba mempelajari dan menguasai teknologi dari barat, bangsa barat mulai berusaha untuk mempelajari dan menguasai seni dan budaya dari Timur, inilah yang membuat lebih banyak turis mancanegara yang hadir dalam sanggar-sanggar kesenian di Indonesia. Dilain sisi, kita patut bangga karena seni dan budaya kita diapresiasikan dan dipelajari oleh turis mancanegara, dilain sisi pula kita patut melihat ini sebagai fenomena nyata bagaimana sikap bangsa ini dalam mempelajari kesenian dan kebudayaan dari bangsa ini.
Anak muda sekarang lebih cenderung bergaya kebarat-baratan yang dinilai mereka lebih modern. Mereka juga cenderung mempelajari kesenian dan kebudayaan dari negeri-negeri lain yang dinilai lebih keren. Serta mengamalkan prilaku barat agar dibilang tidak ketinggalan jaman. Padahal bangsa ini sedang membutuhkan pewaris dari dalam negeri yang mau mewariskan dan bangga terhadap kebudayaan dan kesenian dari dalam bangsa ini. Belum tentu budaya dari bangsa lain akan sesuai dengan budaya kita sebagai bangsa Indonesia.

Semoga semua fenomena diatas dapat menjadi pembelajaran dan bahan intropeksi bagi kita bangsa Indonesia untuk lebih mencintai, menghargai, menghormati dan mewariskan seni dan budaya dari dalam negeri ini.

KEPERCAYAAN DAN NETRALITAS

Kepercayaan
“Karena nila setitik, rusak susu sebelangga”
Mungkin itulah pribahasa yang tepat untuk menggambarkan kondisi penjaga Konstitusi di Indonesia belakangan ini. Lembaga yang bertugas sebagai penguji undang-undang tersebut seperti kehilangan kewibawaan dan kepercayaan ditengah-tengah publik saat ini. Bagaimana tidak, dengan tertangkapnya ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar karena terlibat kasus suap, lembaga ini seperti berjalan dengan beban berat dipundaknya karena berusaha untuk mengembalikan kepercayaan publik yang menurun.
Dikutip dari koran Kompas edisi Jumat 10 Januari 2014 melalui jajak pendapat, terlihat begitu signifikannya angka penurunan kepercayaan terhadap Mahkamah Konstitusi. Bulan Juni 2012 dimana kepercayaan publik terhadap MK mencapai angka tertingginya yaitu 65,2% setelah penangkapan Akil Mochtar karena kasus suap yang menyeret juga sejumlah nama seperti Atut Choisyah dan Chairun Nisa, angka kepercayaan publik terhadap lembaga penguji Undang-Undang tertinggi itu menurun menjadj 8,8% di bulan Oktober 2013 atau berukurang 56,4%.
Untuk mengembalikan Citra Positif MK di masyarakat, terjadinya pergantian kepemimpinan di tubuh MK dengan terpilihnya Hamdan Zoelva yang dulunya sebagai wakil MK dan Arif Hidayat yang sekarang menemani Hamdan Zoelva sebagai wakil MK. Dengan pergantian pucuk kepemimpinan di badan MK diharapkan dapat memperbaiki citra MK dimata publik yang kian tergerus. Apakah hal ini berhasil? Seperti yang dikutip di koran Kompas, statistik menunjukkan peningkatan kepercayaan publik terhadap MK menjadi 27,7%, akan tetapi angka ini masih jauh dibawah angka 50% dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pucuk kepemimpinan Hamdan Zoelva pun hanya berkisar 40,1% bahwa beliau dapat memperbaiki kepercayaan publik terhadap MK.
Hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa kepercayaan itu nilainya sangat tinggi. Jika kita bisa menjaga kepercayaan orang lain yang diamanatkan kepada kita, maka niscaya kepercayaan dan keuntunganlah yang kita dapatkan. Begitu juga sebaliknya, jika kepercayaan yang diamanatkan kepada kita diruntuhkan, maka cacian dan cap orang yang tidak dapat dipercayalah yang akan melekat kepada kita. Dan begitu amat sulitnya memperbaiki kepercayaan orang lain kepada kita. Mungkin saja kita bisa memperbaiki kepercayaan orang lain kepada kita, tetapi akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan besarnya tantangan yang harus kita hadapi untuk memperbaiki hal tersebut sama halnya seperti yang sedang diusahakan oleh MK.
Netralitas
Dosen Pancasila di semester satu, pak Ayub, pernah mengatakan “untuk membuat suatu Undang-undang atau peraturan yang bersikap Netral terhadap siapapun itu sangat sulit, karena setiap orang dalam membuat suatu peraturan atau Undang-Undang pasti mempunyai kepentingan dan mencari keuntungan atau setidaknya dapat memberi keuntungan bagi dirinya maupun kelompoknya.” Jika ditelaah lebih lanjut, pernyataan tersebut benarlah adanya. Sangat sulit untuk mencari orang yang membuat undang-undang untuk menguntungkan semua pihak atau merugikan dirinya sendiri dan kelompoknya. Karena hampir semua pemangku jabatan mempunyai kepentingan-kepentingan pribadi maupun kelompok.
Hal ini dapat dilihat dari dinasti “Ratu” Atut di Banten, begitu besarnya kekuasaan beliau disana, membuat para penguasa-penguasa kecil didaerah Banten berasal dari sanak keluarga “Ratu” Atut. Dilihat dari sisi konstitusi, hal ini tidak bertentangan  karena memang tidak ada undang-undang yang mengatur bahwa tidak diperbolehkan hal seperti ini. Akan tetapi jika dilihat dari nilai-nilai yang ada, maka jelaslah hampir semua bilang hal ini tidak etis. Karena dikhawatirkan dapat memperkuat kekuatan kekuasaan Atut di Banten dan mungkin saja menghilangkan nilai-nilai demokrasi serta melemahkan pihak oposisi yang berfungsi sebagai pengawas kekuasaan. Dan terbuktilah hal ini dengan tertangkapnya Atut sebagai tersangka suap Pilkada Lebak dan suap pengadaan alat kesehatan yang juga melibatkan mantan Ketua MK Akil Mochtar sebagai tersangka kasus suap oleh KPK. Dengan tertangkapnya Atut, maka terbongkarlah kekuasan Atut di Banten.
“kamu tidak dapat membahagiakan semua orang, yang dapat kamu lakukan adalah memilih siapa yang akan kamu bahagiakan.”-Toma-
Lalu bagaimana caranya untuk membuat segala sesuatunya bersikap Netral ?, upaya untuk mendapatkan segala sesuatu bersikap Netral itu sulit tapi bukan berarti tidak mungkin. Sulit karena darimanapun seseorang berasal baik berasal dari Parpol maupun nonparpol pun mempunyai kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok. Begitu juga dalam kehidupan disuatu organisasi, pasti semuanya mempunyai kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok. Yang mungkin dapat dilakukan adalah menangkap keseluruhan besar kepentingan tersebut yang tentunya baik bagi sebagian besar para pemangku kepentingan. Karena tidak mungkin manusia dapat membuat sesuatu yang sempurna.  Asalkan kepentingan tersebut tidak melanggar undang-undang atau peraturan yang lebih tinggi dan dapat menguntungkan banyak pihak baik pribadi, kelompoknya maupun kelompok lain.
Pada akhirnya, dapat ditarik kesimpulan dari dua pembahasan diatas tentang kepercayaan dan Netralitas, maka Kepercaayaan dan Netralitas adalah hal mutlak yang wajib dimiliki dan dipertahankan oleh pemimpin. Dengan mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan orang lain kepada dirinya, maka pemimpin tersebut telah meninggalkan jejak atas nama dirinya sendiri dikemudian hari yang mungkin akan dikenang dan menjadi  contoh bagi pemimpin-pemimpin selanjutnya. Lalu Netralitas pun tidak lepas dari seorang pemimpin. Seorang pemimpin selain diberikan kepercayaan oleh sebagian besar orang juga harus bersikap netral dalam menentukan setiap kebijakannya baik untuk orang-orang yang mempercayainya maupun tidak mempercayainya. Jangan sampai seorang pemimpin mencederai orang-orang yang dipimpinnya dengan bersikap tidak netral dan hanya memihak yang mendukung kekuasaan dirinya.


KEINDAHAN UNTUK INDONESIAKU

Tulisan ini terinspirasi oleh tukang sapu di lingkungan UNS yang selalu membersihkan lingkungan UNS setiap pagi sampai menjelang siang, mereka melakukan hal tersebut selain karena tugasnya tetapi juga untuk membuat lingkungan UNS menjadi lebih indah. juga kepada pak anies baswedan yang dengan quotenya (“saya tetap membersihkan sepatu saya walaupun saya tau akan kotor kembali, akan karena itu tugas saya”) beliau berkata hal tersebut karena beliau cinta akan keindahan, lalu saya juga terinspirasi oleh setiap orang-orang yang selalu ingin menjadi lebih baik dalam hidupnya, mereka melakukan tersebut karena ingin menciptakan keindahan yang pada akhirnya memberikan nilai tambah bagi diri mereka.
 “manusia diciptakan untuk berbuat keindahan di muka bumi”-pak SetyoBudi-
Banyak definisi tentang manusia, mulai dari manusia itu sebagai makhluk sosial, makhluk individu, makhluk ekonomis, makhluk omnivora, dll. Apapun definisi tentang manusia itu bergantung kepada persepsi kita dalam memandang manusia melalui ilmu. Jadi semua pernyataan tentang definisi manusia itu adalah benar asalkan didasari oleh ilmu sebagai cara kita memandangnya.
Pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang manusia sebagai makhluk yang diciptakan untuk berbuat keindahan dimuka bumi ini. keindahan yang dimaksud dalam tulisan ini bukanlah keindahan yang hanya memiliki satu definisi saja, akan tetapi keindahan disini memiliki banyak definisi yang pada intinya adalah sesuatu yang baik.
Seperti yang telah dicantumkan pada quote diatas bahwa manusia adalah makhluk yang dapat menciptakan keindahan dimuka bumi, sebagai contoh orang yang ingin menjadi lebih baik lagi setiap harinya adalah orang yang berbuat keindahan, menyanyi adalah keindahan, berpolitik adalah keindahan, menyeru pada kebaikan adalah keindahan, menuntut ilmu adalah keindahan, menjaga keamanan dan ketertiban adalah keindahan, berlaku jujur adalah keindahan, berprilaku berbangsa dan bertanah air adalah keindahan, berinovasi adalah keindahan, membantu adalah keindahan dan masih banyak lagi contoh keindahan yang dapat dibuat oleh manusia.
Dengan menciptakan keindahanlah manusia memiliki nilai lebih yang pada akhirnya membuat manusia itu dapat disebut berharga atau tidak berharga, berhargapun masih ada tinggkatannya yaitu berharga rendah atau berharga tinggi, Jika kita ingin berharga tinggi  tentu saja kita harus banyak menciptakan keindahan.
Selain berharga rendah atau berharga tinggi, kita pun masih mempunyai pilihan untuk menjadi hanya berharga dimata manusia ataupun dimata Tuhan, walaupun tingkat korelasi antara berhaga dimata manusia akan membuat kita berhara dimata Tuhan juga akan tetapi hal ini tetap patut diperhitungkan, karena mungkin saja manusia yang sudah berharga dimata manusia belum tentu dapat berharga dimata Tuhan karena mungkin belum memiliki keimanan. contohnya adalah Albert Einstein, beliau adalah seorang yang berharga dimata manusia dengan banyak penemuan dan rumus-rumus yang membuat maju peradaban manusia, contohnya yang paling fenomenal adalah rumus e=MC2 sebuah rumus yang merubah hidup manusia. Sebuah rumus yang pada akhirnya menciptakan “little boy” sebuah bom atom yang meluluhlantakan Jepang pada perang dunia kedua. Namun bukan karena bomnya itu yang membuat Albert Einstein belum tentu berharga dimata Tuhan, namun karena ia adalah seorang yang tidak beragama. Walaupun beliau pernah berkata:
agama tanpa sains adalah timpang, sains tanpa agama adalah buta”-albert einstein-

Perintah agama
Dalam surat ar-Rum ayat 41, Allah SWT berfirman:
 "Telah nyata kerusakan di darat dan di laut dari sebab perbuatan tangan manusia, supaya mereka deritakan setengah dari apa yang mereka kerjakan, mudah-mudahan mereka kembali."-Q.S Ar-Rum:41-
Dalam surat diatas secara eksplisit sesungguhnya Allah SWT telah menyuruh manusia untuk menciptakan keindahan dimuka bumi dengan menampakkan contoh kerusakan yang telah manusia lakukan dimuka bumi. Setiap detik manusia lahir dimuka bumi adalah untuk memperbaiki kerusakan tersebut dengan menciptakan keindahan. Allah memberikan contoh kerusakan nyata yang manusia lakukan di darat dan dilaut karena Allah ingin menyuruh kepada manusia untuk menghentikkan kerusakan tersebut dengan berbuat keindahan.
Dalam hadist juga menyebutkan bahwa Allah itu mencintai keindahan, yaitu:
"Sesungguhnya Allah adalah dzat yang maha indah dan mencintai keindahan". (HR. Thabrani dan Al Hakim)
Dengan hadist tersebut jelaslah bahwa Allah sesungguhnya secara tidak langsung menyuruh kepada manusia untuk selalu berbuat keindahan. Dengan berbuat keindahan maka Allah akan mencintai orang tersebut karena sesungguhnya Allah mencintai keindahan.
Walaupun ditulisan ini hanya dibahas tentang perintah dari agama islam tetapi tidak menutup kemungkinan didalam ajaran agama-agama lain juga menyeru kepada umatnya untuk selalu berbuat keindahan dimuka bumi.
Orang-orang yang merusak keindahan
Dizaman sekarang sudah banyak orang yang telah merusak keindahan dimuka bumi. Kita selama ini telah dihadapkan kepada persoalan pelik dinegeri ini. adanya koruptor yang mengkorupsi uang rakyat sehingga membuat kesejahteraan rakyat menurun. Lalu ada illegal logging yang membuat bencana alam seperti banjir dan tanah longsong sehingga menimbulkan korban nyawa yang tak bersalah. Selain itu kita pun masih dihadapkan kepada persoalan “gencet-gencetan” elite politik menjelang pemilu yang mungkin saja dengan hal tersebut membuat mereka lupa terhadap tugas dan kewajibannya untuk melindungi dan mensejahterakan rakyat. Belum lagi jika melihat keadaan dari rakyat Indonesia yang masih bermental malas, tidak peduli, tidak ingin bekerja keras sehingga lengkaplah kerusakan yang dibuat bangsa Indonesia mulai dari pemimpinnnya sampai rakyatnya.
Selain masalah pelik diatas, masih ada lagi masalah yang lebih pelik dalam kehidupan bangsa ini, yaitu rakyat menyalahkan pemimpinnya, pemimpin juga menyalahkan rakyatnya. Rakyat menyalahkan pemimpinnya atas keadaan yang ada pada dirinya, jika dia miskin maka dia menyalahkan korupsi, jika dia dipenjara maka dia menyalahkan hukum, jika dia tidak berilmu maka dia menyalahkan kebijakan yang membuatnya tidak bisa mendapatkan ilmu, padahal mereka hanya perlu untuk berusaha lebih karena telah banyak contoh orang-orang yang hidup di negeri ini dengan usaha lebih dapat memperoleh sukses yang merubah kehidupan mereka.
Lalu pemerintah juga menyalahkan rakyatnya. Rakyat tidak patuh terhadap kebijakan yang mereka buat dan Rakyat tidak mau turut serta dalam pembangunan, padahal usaha pemerintah untuk mensosialisasikannya saja masih kurang. Dan masih banyak lagi bentuk salah-menyalahkan antara pemerintah dan rakyatnya dinegeri ini. dan semua itu merupakan bentuk merusak keindahan. Padahal jika antara masyarakat dan pemerintah mau bersatu, bersinergi untuk membangun bangsa ini maka hal tersebut merupakan upaya menciptakan keindahan.
Lalu bagaimana kita mau dianggap berharga dan diberi pertolongan oleh Tuhan jika kita masih berbuat kerusakan di tanah Indonesia ini. dengan keadaan yang seperti ini sangat sulit untuk merubah keadaan bangsa ini menjadi lebih baik, karena perubahan yang lebih baik sesungguhnya harus dimulai dari orang-orang yang terlibat dalam perubahan tersebut seperti yang telah difirmankan dalam Al-Quran surat Ar-Raad ayat 11: “sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubah keadaan yang ada pada dirinya.”
Dan pada akhirnya, penulis hanya bisa berusaha, mengajak serta berdoa supaya semakin banyak manusia terutama di bangsa ini yang ingin berbuat keindahan untuk bangsa ini sehingga bangsa ini berharga dimata manusia maupun dimata Tuhan. Dengan berharganya bangsa ini dimata manusia dan terutama dimata Tuhan maka diharapkan bangsa ini dapat menjadi bangsa yang besar, maju, dan diperhitungkan dalam pergaulan global. Selain itu bangsa ini dapat hidup sejahtera dan makmur dengan usaha mereka sendiri.


Rabu, 08 Januari 2014

WANITA UNTUK INDONESIA

didunia ini tidak akan pernah lepas dari peran wanita. Sebagaimanapun zaman berubah, peran wanita tidak akan pernah luntur atau bahkan hilang. Mulai dari hal-hal kecil seperti urusan rumah tangga sampai urusan negara pasti akan selalu melibatkan peran wanita didalamnya. Jika melihat didalam sejarah peradaban manusia, kita dapat melihat begitu banyaknya keterlibatan wanita didalamnya.

Di Indonesia peran wanita sudah terlihat jauh sebelum masa penjajahan tepatnya dizaman kerajaan, dimana wanita saat itu juga sudah memegang peranan penting dalam menuliskan sejarah peradaban pada waktu itu. Mulai dari kebangkitan sebuah kerajaan sampai keruntuhan sebuah kerajaanpun tidak lepas dari keterlibatan wanita didalamnya. Lalu dizaman penjajahan yang berlangsung kurang lebih 350 tahun lamanya, bisa dilihat keterlibatan wanita Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan baik untuk kaumnya, daerahnya maupun bangsa dan Negaranya. Bisa dilihat dari tokoh-tokoh wanita seperti R.A Kartini yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sekaligus memperjuangkan hak-hak wanita pada saat itu yang semangatnya sampai sekarang masih menggema kepada para Kartini zaman moderen setidaknya setiap 21 April setiap tahunnya. Kontribusi R.A Kartini sampai saat ini yang fenomenal adalah buku ‘habis gelap terbitlah terang’ yang merupakan terjemahan dari buku Door Duisternis tot Licht  diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1922 melalui Empat Saudara yang salah satunya adalah Armijn Pane.

Selain itu masih ada lagi keterlibatan wanita-wanita Indonesia dalam memperjuangkan hak kaumnya, daerahnya serta hak kemerdekaan bangsa dan Negaranya seperti Cut Nyak Dien dan Cut Meutiah yang berasal dari Aceh,Dewi Sartika yang merupakan perintis pendidikan wanita, Nyi Ageng Serang yang terlibat dalam perang Dipenogoro, Malahayati pejuang perang Aceh yang merupakan Laksamana wanita pertama, Martha Christina Tiahahu yang merupakan pejuang perang Pattimura, dan masih banyak lagi.

Lalu memasuki zaman Proklamasi atau sesudah kemerdekaan, keterlibatan wanita tidak turut menyusut bahkan keterlibatan wanita dalam perjuangan di Indonesia semakin besar dan semakin meluas. Contoh nyata adalah istri dari Presiden Pertama Indonesia yaitu Ibu Fatmawati yang menjahit Bendera Pusaka Merah Putih. Selain itu ada nama-nama lain seperti Dita Indah Sari Pejuang kaum buruh, H.R Rasuna Said yang memperjuangkan persamaan hak antara pria dan wanita. Menjelang Reformasi pada tahun 1998 ada nama Yeni Rosa Damayanti seorang aktivis Reformasi yang dengan berani menuntut Presiden Soeharto pada masa itu diseret kedepan sidang istimewa MPR sehingga ia harus dipenjara selama 1 tahun akibat keberaniannya. Dibidang akademisi dan Ahli ada nama Miranda Goeltom yang menjadi ahli dibidang ekonomi serta memperoleh jabatan sebagai Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia. Tidak sampai disitu saja, dibidang olahraga pun wanita Indonesia turut memberi sumbangsih yang banyak antara lain Susi Susanti peraih medali Emas dalam olimpiade, Alexandra Asmasoebrata yang merupakan pilot jet darat wanita pertama dari Indonesia. Dibidang pengusaha dan bisnis ada nama yang terkenal seperti Nyonya Meneer dan Martha Tilaar yang produknya sampai saat ini masih digunakan oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Dibidang seni ada nama seperti Titiek Puspa yang lagunya populer sampai saat ini, Kontribusi lainya dibidang seni diberikan oleh artis muda sekaligus penyanyi yang sudah Go International yaitu Agnes Monica, karir dan prestasinya sudah tidak dapat diragukan lagi sehingga turut mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional. Pada puncaknya peran wanita dalam perkembangan zaman di Indonesia terjadi ketika Ibu Megawati Soekarno Putri diangkat menjadi Presiden wanita Pertama di Indonesia.

Lalu setelat sederet nama tokoh wanita diatas disebutkan apakah peran wanita akan berkurang atau menghilang? Tentu saja tidak, dizaman sekarang banyak wanita-wanita Indonesia turut berkontribusi besar dalam pembangunan bangsa ini. Baru-baru ini ditemukan aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi yang diciptakan seorang wanita yang berprofesi sebagai Staff pengajar program keahlian Manajemen Informatika dan Teknik Komputer di IPB, Bogor. Ia menciptakan aplikasi ini sebagai wujud kepeduliannya terhadap wanita-wanita di Indonesia dalam mengurus bayinya. Inspirasi awalnya ketika ia mengandung anak pertamanya. Dibidang kepolisian ada nama Briptu Eka Frastya yang setiap kali tampil dilayar kaca untuk melaporkan kondisi lalu lintas melalui NTMC (National Traffic Management Center) Polda Metro Jaya. Dan masih banyak lagi peran Kartini Modern pada zaman sekarang ini.

Dengan melihat fakta-fakta diatas sudah tentu kita tidak bisa meremehkan atau mengecilkan lagi peran kaum wanita saat ini, seharusnya saat ini kaum wanita harus dilibatkan dan terlibat dalam banyak hal baik menyangkut urusan dibidang keluarga, pendidikan, seni, budaya, bahkan politik. Karena peran wanita saat ini tidak akan pernah lepas dalam perkembangan bangsa ini.

Mulai dari bidang keluarga, saya merasakan betul peran seorang wanita yang dipanggil ibu atau mamah (saya menyebutnya) dalam rumah tangga. Kehadiran sesosok ibu dala keluarga saya telah banyak memberi dampak yang sangat besar. Melalui pengasuhannya saat saya kecil, pengertiannya, pengajarannya, prilakunya, tindakannya, dan peran sosialnya didalam masyarakat telah memberikan banyak inspirasi dan perubahan yang besar kepada diri saya. Bahkan sayapun berani mengatakan “segala sumber moral dan tingkah laku seseorang, selalu dimulai dari kehidupan keluarganya. Baik keluarga tersebut baik pulalah seseorang, begitu juga sebaliknya.”-Rezky-. Sudah banyak contoh dimana sosok ibu melahirkan pemimpin-pemimpin besar salah satunya adalah Abraham Samad, Ketua KPK, yang pada saat SD nya telah diberikan pengajaran Integritas oleh Ibunya melalui 5 keping kapur. Karena kasus 5 keping kapur itulah yang mungkin bisa membuat seorang sosok Abraham Samad dapat menduduki posisi tertinggi di KPK.

Dibidang pendidikan seorang sosok guru yang biasa didominasi oleh kaum wanita juga turut serta memberikan sumbangsih besar kepada bangsa ini. Seorang sosok guru selain menanamkan ilmu-ilmu yang kelak berguna bagi setiap insan didik juga menanamkan karakter yang kegunaannya bukan hanya dimasa depan, tetapi saat inipun karakter sangat berguna bagi manusia seperti yang pernah dikatakan oleh Bung Hatta dalam pidatonya tahun 1957:

”Dalam memelihara dan memajukan ilmu, karakterlah yang utama, bukan kecerdasan. Kurang kecerdasan dapat diisi, kurang karakter sukar memenuhinya seperti ternyata dengan berbagai bukti di dalam sejarah. Kecerdasan dapat dicapai dengan jalan studi oleh orang yang mempunyai karakter….”

Dan pendidikan karakter yang saya dapatkan disekolah mulai dari jenjang TK sampai Universitas berasal dari para guru-guru yang umumnya didominasi oleh kaum perempuan. Saya masih ingat betul bagaimana guru matematika saya di SMP mengajarkan tentang integritas dalam hitung-hitungan matematika. Lalu saya juga masih ingat betul guru di SMA yang sampai saat ini saya masih merindukan diajar oleh beliau lagi karena cara beliau mengajar dan menanamkan nilai, moral dan karakter dalam setiap pembelajarannya. Lalu oleh guru Kewarganegaraan di SMA saya belajar apa itu kasih sayang dalam mendidik siswa-siswanya, disaat guru-guru lain tidak kuat dengan kelakuan salah satu siswa, guru ini dengan sabar dan ikhlasnya berusaha membimbing siswa ini untuk menjadi lebih baik lagi.

Oleh karena itulah, peran wanita yang tidak akan pernah lepas dari perkembangan zaman ini harus selalu diwariskan kepada penerus-penerusnya. Sekarang menjadi tantangan bagi setiap wanita di Indonesia untuk meneruskan perjuangan wanita sebelumnya dalam bidang apapun, baik itu pendidikan, penelitian, kesenian, kebudayaan, bisnis, maupun politik, bukan tidak mungkin jika suatu saat negeri ini akan kembali dipimpin oleh sebagian besar kaum wanita.

Cara termudahnya untuk mewariskan perjuangan wanita sebelumnya adalah dengan mengenal diri sendiri, passion, bakat, minat, kemampuan lalu fokus dan berdedikasi kepada bidangnya serta tidak lupa berdoa. Apapun yang kalian inginkan insyaAllah akan tercapai.

bangkitlah wahai kartini reformasi, zamanmu menanti, meminta, menuntut kontribusi darimu. Janganlah terlelap oleh kenikmatan duniawi yang membuat kaummu semakin lemah, tetapi manfaatkanlah kenikmatan yang ada itu sebagai motivasi perjuanganmu. Jika sudah pada waktunya, bimbinglah bangsa dan negeri ini menjadi bangsa yang lebih baik dan disenangi oleh kawan disegani oleh lawan. Hidup wanita Indonesia”-Rezky-

Tulisan ini dibuat sebagai bentuk terimakasih penulis terhadap kontribusi wanita dalam kehidupan pribadi penulis. Wanita yang telah memberikan pendidikan nilai, moral, dan ilmu-ilmu yang berguna bagi penulis. Wanita yang telah memotivasi penulis untuk selalu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Wanita yang dalam peranan sosialnya mencontohkan penulis untuk selalu bermanfaat bagi orang lain. Wanita yang selalu ada untuk mendampingi dan menjaga penulis baik diwaktu kecil maupun sampai saat ini. Sosok wanita yang lembut dan penuh kasih sayang. Terima kasih wanita Indonesia


Minggu, 05 Januari 2014

HALL OF FAME


“yeah, you could be the greatest,  You can be the best,
  You can be the kingkong, banging on your chest”

Judul hall of fame diatas sebetulnya merupakan sebuah judul lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh band asal Irlandia yaitu the script. Lagu ini mengisahkan tentang setiap orang bisa menjadi apapun seperti yang mereka kehendaki, ingin menjadi pilot, politikus, pengacara, dokter, guru, bahkan sampai astronot sekalipun. Lagu ini telah mengispirasi banyak orang-orang didunia .

You could beat the world,  You could beat the war
  You could talk to god, go banging on his door”

                Akan tetapi disini saya tidak akan membahas tuntas tentang lagu ini, ataupun betapa lagu ini menginspirasi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan ingin menggapai cita-cita saya. Ditulisan ini dan dengan lagu ini saya akan mencoba untuk berbagi inspirasi tentang menggapai mimpi dan menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.

you can throw your hands up, You can beat the clock
  You can move the mountain, You can break rocks,
  You can be the master, Dont wait for luck
  Dedicate yourself and you can find yourself”

                Pada dasarnya manusia memiliki kemampuan untuk menjadi apapun yang mereka inginkan, coba kita kilas balik pada saat dimana manusia belum menemukan roda, belum menemukan kendaraan, belum menemukan alat telekomunikasi, belum bisa keluar angkasa dan lain sebagainya sampai akhirnya dizaman sekarang ini manusia telah memiliki kemampuan untuk menghasilkan mimpi-mimpi mereka. Sekarang manusia sudah dapat berkendara, berkomunikasi, bahkan menjelajah angkasa. Manusia mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk menjadi dan menggapai apa yang mereka inginkan. Salah satu kuncinya ada di lirik lagu diatas yaitu “dedicate yourself and you can find yourself”. Kalian hanya perlu mendedikasikan diri anda menjadi apa yang anda mau dan anda akan menemukan jalan anda menjadi apa yang anda inginkan.

"anda dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. sekarang terserah anda, mau jadi bagian dari orang yang luar biasa atau menjadi pecundang diantara orang-orang yang luar biasa"-Rezky-

                Mungkin saja pernyataan saya diatas tidak sepenuhnya benar, akan tetapi coba anda lihat lebih dalam lagi dengan keadaan disekitar anda. Anda akan melihat begitu banyak orang-orang hebat dan luar biasa mengelilingi anda, akan tetapi karena anda kurang peka anda tidak dapat melihat begitu banyak orang luar biasa disekitar anda. Orang-orang yang luar biasa itu jumlahnya tidak sedikit, melainkan banyak orang-orang disekitar anda dipenuhi dengan bakat-bakat dan karunia yang luar biasa.

                Lalu, pilihan yang anda punya sekarang adalah ingin menjadi bagian dari orang-orang yang luar biasa tersebut, atau hanya menjadi pecundang diantara orang-orang yang luar biasa?

                Setelah sadar akan begitu banyaknya orang-orang yang luar biasa yang mengelilingi anda, sekarang lihat kedalam diri anda sendiri, potensi apa yang anda miliki untuk menjadi bagian dari orang-orang yang luar biasa tersebut. Jika anda memiliki potensi dibidang keilmuan, kedokteran, politik, inspirator, atlet atau apapun itu maka kembangkanlah potensi tersebut. Seperti yang telah dikemukakan diatas “dedicate yourself and you can find yourself”.

                Setelah menemukan potensi, bakat dan kemampuan anda, sekarang silahkan mengembangkannya. Mungkin akan banyak halang rintangan yang akan dihadapi kedepannya, akan tetapi jika anda tidak mampu menghadapi halang rintang tersebut maka anda tidak akan mencapai apa yang anda inginkan sekalipun anda memiliki potensi, bakat dan kemampuan. Anda selalu mempunyai pilihan untuk bangkit disaat anda terjatuh, anda selalu punya pilihan untuk berjalan atau berlari mengejar mimpi anda, anda selalu mempunyai pilihan untuk lanjut atau berhenti dalam menggapai cita-cita anda. Dan semua itu akan menjadi buah yang dapat dipetik saat buah itu telah siap untuk dipetik.

                Pilihan untuk menjadi dokter, insyinyur, guru, pelukis, astronot, politikus, wirausahawan bahkan presidenpun anda dapat raih. Sekarang tinggal usaha yang anda lakukan untuk menuntun diri anda menuju apa yang anda inginkan.

“standing in a hall of fame, and the world’s gonna know your name,
 Cause your burn with the brightest flame, and the world’s gonna know your name,
And you’ll be on the walls of the hall of fame”

                Sudah banyak contoh didunia ini baik dimulai dengan kehidupan yang sangat miskin sampai sangat kayapun semua orang dapat sukses. Semua orang mempunyai hak untuk ada di the walls of the hall of fame, karena semua orang bisa dan mampu mewujudkannya. Semua itu bukan terjadi karena kebetulan semata, akan tetapi semua itu merupakan wujud dari semua usaha yang kita lakukan untuk menggapainya.

“Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik  yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan.”-Harun Yahya-

                Begitu banyak keajaiban akan tetapi bukan sebuah kebetulan dalam kehidupan ini, semuanya merupakan usaha yang kita lakukan untuk memperoleh keajaiban tersebut. Saya sampai saat ini masih terinspirasi oleh kata-kata Andrea Hirata dalam buku Endensor “bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi itu”, keajaiban itu bisa saja datang setelah Tuhan sudah memeluk mimpi kita dan kita sudah berusaha untuk meyakinkan Tuhan untuk memeluk mimpi-mimpi kita. Yang jelas semua usaha anda tidak ada yang sia-sia.
“aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku kehidupan yang ujungnya tidak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar kearah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang demintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan saripati hidup!”-Andrea Hirata, Edensor-

                Pada akhirnya, silahkan cari potensi, bakat, kemampuan anda, kembangkan dan dedikasikan hidup anda dalam mimpi-mimpi tersebut sampai anda menemukan diri anda sebenarnya, arungi kehidupan dan nikmati setiap usaha dan jerih payah anda dalam mewujudkan mimpi-mimpi tersebut sampai Tuhan yakin bahwa mimpi tersebut adalah pantas sehingga Tuhan pun memeluk mimpi anda, dan bersiaplah berada di HALL OF FAME.