ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY
“dalam perspektif
ekonomi membangun Indonesia lebih sejahtera”
Asean Economic Community adalah
pasar tunggal ASEAN, sehingga Indonesia akan mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan dan menjual produk-produk di negara-negara ASEAN secara bebas.
Dalam hal ini akan terjadi kerjasama dan persaingan antara negara-negara yang
tergabung dalam ASEAN.
AEC 2015 akan memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada negara-negara di ASEAN untuk menjual barang
dan jasa secara bebas tanpa dikenai aturan-aturan yang padat dan mengatur
secara ketat. Hal ini diharapkan akan menumbuhkan kekuatan di ASEAN sebagai
salah satu pusat kekuatan ekonomi di dunia serta membangun kesejahteraan dari
negara-negara di ASEAN. hal ini didasarkan pada penelitian yang menyatakan
bahwa ASEAN merupakan salah satu komunitas yang akan berkembang pesat dalam hal
ekonomi pada 20 hingga 30 tahun mendatang.
Implementasi blueprint Asean
Economic Community akan dilakukan pada tahun 2015, tepatnya 31 desember 2015
mendatang. Sehingga masih ada waktu 2 tahun lagi bagi Indonesia untuk
menyiapkan dirinya menghadapi pasar bebas Asean Economic Community.
Akan tetapi apakah dengan adanya
AEC 2015 ini bangsa Indonesia akan lebih maju, sejahtera dan makmur seperti
yang diharapkan dan dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945? Ataukah malah dengan
adanya AEC ini akan membuat masyarakat Indonesia menjadi lebih sulit bersaing
di kancah Internasional terutama di kawasan ASEAN, lebih khususnya menghadapi
negara-negara yang mempunyai ekonomi kuat seperti singapura dan malaysia.
Asean Economic Community 2015, Is Indonesia Ready?
Pemerintah Indonesia pada saat
berdirinya ASEAN sudah berkomitmen untuk menjalankan Asean Economic Community
tahun 2015, tepatnya sekitar tahun 1998. Dengan komitmennya pemerintah untuk
menjalankan AEC 2015 ini maka mau tidak mau, bangsa ini yang berupa rakyat dan
pemerintah harus siap untuk menghadapi AEC 2015 dengan menyiapkan berbagai
macam strategi yang dapat menguntungkan Indonesia.
Secara umum
yang akan terjadi saat tanggal 31 desember 2015 maka secara fundamental bangsa
Indonesai harus sudah siap walaupun masih terdapat carut-marut dalam sistem
penyelenggaraan negara terutama di bidang ekonomi. Lalu Indonesia harus
berkompetisi di kancah ASEAN, karena kompetisi merupakan kunci dari produksi
dalam bentuk barang dan jasa. Baik pemerintah maupun masyarakat harus ada
perubahan mindset mengenai kemampuan Indonesia menghadapi AEC 2015 dari
berfikir mengenai kelemahan (weakness) bangsa
ini menjadi berfikir mengenai apa saja kelebihan bangsa ini yang dapat
dijadikan kunci kekuatan dalam menghadapi AEC 2015. Persiapan strategi untuk
meningkatkan dan pendalaman di sektor financial
juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan oleh pemerintah.
Indonesia
sebagai negara yang mempunyai Sumber Daya Manusia yang melimpah yang jumlahnya
mencapai 200 juta lebih juga menjadi sumber kekuatan bangsa ini dalam
menghadapi AEC 2015. Harus ada peningkatan edukasi dan kemampuan softskill dari
SDM dibangsa ini agar pada saat nanti AEC 2015 bergulir bangsa ini sudah siap
secara mental menghadapinya. Dari sektor pemerintahan, pemerintah sebagai
pembuat dan pelaksana kebijakan juga harus berperan aktif dalam setiap
kebijakan ekonomi bnaik tingkat nasional dan Internasional, khususnya di
tingkat ASEAN. jangan sampai kebijakan ekonomi yang ada di ASEAN tidak dikawal
oleh pemerintah Indonesia.
Melakukan
berbagai macam inovasi dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan juga menjadi kunci kekuatan bangsa Indonesia dalam
menghadapi Asean Economy Community 2015. Sehingga dengan adanya berbagai macam
inovasi di bidang-bidang strategis kekuatan Negara maka bangsa ini mempunyai
harapan untuk bersaing dengan negara-negara yang mempunyai kekuatan ekonomi
yang kuat.
Keuntungan dan Kerugian AEC dalam
perspektif Ekonomi
Dalam suatu
kebijakan tidak mungkin akan menghasilkan sebuah kebijakan yang selalu
menguntungkan terutama menguntungkan semua pihak, pasti akan ada juga kerugian
yang dihasilkan dalam suatu kebijakan. Hal ini juga berlaku pada kebijakan AEC
2015 yang akan diterapkan oleh ASEAN selaku lembaga yang menaungi negara-negara
di regional Asia tenggara, yaitu:
KEUNTUNGAN:
1.
Indonesia dapat memasarkan produk berupa barang
dan jasa di negara-negara ASEAN secara bebas tanpa terikat aturan yang ketat
dan mengikat lagi.
2.
Dengan AEC 2015 maka Indonesia mempunyai
kesempatan mengembangkan potensi ekonomi nya untuk menjadi kategori negara
maju, bukan lagi negara berkembang.
3.
Bangsa Indonesia mempunyai kesempatan lebih luas
untuk bekerja dan bergaul di kancah Internasional.
4.
Meningkatkan hubungan bilateral atau
multilateral bangsa Indonesia dengan negara-negara lain diregional Asia
Tenggara.
5.
Mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
seperti yang sudah tertuang dalam alenia IV Pembukaan UUD 1945.
KERUGIAN:
1.
Akan semakin banyak barang dan jasa yang akan
masuk ke Indonesia yang mungkin menyebabkan masyarakat akan semakin sulit
bersaing dengan kompetitor dari luar negeri.
2.
Persaingan usaha baik mikro maupun makro akan
semakin sulit dan kompetitif, sehingga dikhawatirkan akan terjadi dominasi
terhadap pihak-pihak yang kuat dari segi ekonomi sehingga memunculkan
kapitalisme.
3.
Dengan terjadinya kompetisi di bidang ekonomi
maka akan terjadi kekhawatiran peningkatan angka kriminal yang dikarenakan
persaingan ekonomi yang semakin sulit, sehingga berbagai macam cara yang tidak
halal menjadi halal.
Apa yang harus kita lakukan?
Dengan melihat
potensi keuntungan dan kerugian dari AEC 2015, maka bangsa Indonesia sebagai
negara yang terlibat dalam AEC 2015 harus melakukan suatu strategi yang nanti
nya akan menjadikan bangsa Indonesia siap secara mental dan fisik menghadapi
AEC 2015. Lalu apa yang harus kita lakukan secara khusus dalam menghadapi AEC
2015, adalah sebagai berikut:
1.
Perubahan pola pikir (mindset) terhadap produk
impor
Bangsa Indonesia selama ini
dijajah oleh berbagai macam produk-produk impor yang mengakibatkan perubahan
mindset dari bangsa Indonesia bahwa produk impor lebih baik dari produk-produk
lokal. Padahal pada kenyataannya produk-produk impor belum tentu lebih baik
daripada produk-produk lokal. Sebagai contoh buah-buahan dari luar negeri yang
bisa saja memakai pengawet agar buah tidak menjadi busuk dalam pengirimannya ke
Indonesia. Oleh karena itu harus ada rasa cinta dan bangga menggunakan produk
produk lokal asli Indonesia yang bisa saja lebih baik daripada produk-produk
luar negeri.
2.
Penguasaan bahasa asing dan pendidikan yang
edukatif
Hal ini diharapkan agar SDM dari bangsa Indonesia
sudah siap menghadapi masyarakat-masyarakat Internasional yang bisa saja
mempunyai kualitas lebih baik dari segi SDM nya. Sebagai contoh bahwa
pemerintah Filipina dalam menghadapi AEC 2015 mereka sudah menyiapkan SDMnya
untuk belajar bahasa Indonesia agar dapat bersaing dengan masyarakat Indonesia.
3.
Sinergi dari semua pihak baik pemerintah maupun
rakyat
Dengan terjadinya sinergi antara pemerintah dan
masyarakat Indonesia maka diharapkan akan terjadi kesatuan dalam membangun
perekonomian Indonesia menjadi lebih maju saat AEC 2015 bergulir.
Demikian
secara umum hal yang dapat dilakukan oleh Indonesia dalam menghadapi Asean
Economy Community, dan masih banyak yang dapat dan harus dilakukan oleh
Indonesia dalam menghadapi AEC 2015 ini. Semoga saat AEC 2015 ini maka bukan
terjadi kemunduran ekonomi melainkan terwujudnya cita-cita dan tujuan bangsa
Indonesia seperti yang tertuang dalam Alenia IV Pembukaan UUD 1945.
Sumber:
seminar ACTIVE 2013 “Indonesia Menuju
Implementasi Blueprint AEC 2015” yang diadakan oleh
BEM FEB UNS
Dr. Bambang Irawan dalam diskusi “ Tantangan dan Peluang AEC 2015 bagi Perekonomian Indonesia” seminar ACTIVE 2013
Tulisan ini
dibuat oleh Rezky Akbar Trinovan (mahasiswa Psikologi UNS 2013)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar